Tuesday 26 March 2013

Tanah Lot salah satu tempat candi besar di Bali

Kontak Eropa pertama dengan Bali dianggap telah pada 1585, ketika sebuah kapal Portugis merusak Semenanjung Bukit dan meninggalkan beberapa orang Portugis dalam pelayanan Dewa Agung tiba pada 1597, Belanda explorer Cornelis de Houtman di Bali dan dengan berdirinya Belanda East India Company pada tahun 1602, penginapan dan hotel murah di bali adalah panggung untuk kontrol kolonial dua setengah abad kemudian ketika kekuasaan Belanda diperluas diatur ke Indonesia pada paruh kedua abad kesembilan belas (lihat Hindia Belanda).

Kontrol politik dan ekonomi Belanda atas Bali dimulai pada tahun 1840-an di pantai utara, ketika Belanda mengadu Bali berbagai fisik tidak percaya satu sama lain. Pada akhir 1890-an, perjuangan antara kerajaan Bali di bagian selatan pulau itu digunakan oleh Belanda untuk meningkatkan kontrol mereka. Belanda mount serangan laut dan tanah di Sanur pada tahun 1906 dan bertemu dengan ribuan anggota keluarga kerajaan dan para pengikut mereka dalam kuasa yang lebih tinggi Belanda memainkan serangan bunuh diri Puputan defensif ketimbang penghinaan memberikan Meskipun tuntutan Belanda untuk menyerah, 200 Bali berbaris ke mereka kematian melawan penjajah.

 Dalam badan intervensi Belanda di Bali (1908), pembantaian serupa sebaliknya Belanda penyerangan di Klungkung. Setelah itu gubernur Belanda kontrol administratif terhadap pulau, tapi kontrol lokal atas agama dan kebudayaan pada umumnya tetap utuh. Bali kedaulatan Belanda datang kemudian dan tidak pernah begitu terorganisir dengan baik dan. Di bagian lain Indonesia seperti Jawa dan Maluku Pada 1930, dibuat antropolog Margaret Mead dan Gregory Bateson, dan seniman Miguel Covarrubias dan Walter Spies, dan musikolog Colin McPhee citra barat Bali sebagai "tanah terpesona aesthetes damai dengan diri mereka sendiri dan alam", dan pariwisata barat pertama kali dikembangkan pada pulau ini.

No comments:

Post a Comment